Kau berikan kesetiaan, aku berikan bahkan lebih.

Ada sesuatu tentang kesetiaan yang selalu membuat hati bergetar. Bukan karena ia megah seperti istana, atau gemerlap bak permata di mahkota raja. Tidak. Kesetiaan itu sederhana, namun dalam kesederhanaannya, ia menyimpan kekuatan yang mampu mengguncang dunia. Kau beri kesetiaan, dan aku, dengan segenap jiwa, akan memberikan lebih... lebih dari yang kau bayangkan, lebih dari yang kau harapkan.

Kesetiaan bukanlah sekadar janji yang terucap di bibir, lalu lenyap disapu angin. Ia adalah pohon yang kau tanam di tanah gersang, kau sirami dengan air dari sumur hatimu, kau pelihara meski badai datang menerpa. Ia adalah pilihan setiap hari, setiap detik, untuk tetap berdiri di sisi seseorang, bahkan ketika dunia berbalik memusuhi. Kesetiaan adalah keberanian untuk memilih cinta, memilih kebenaran, memilih kebersamaan, meski jalan itu penuh duri.

Kesetiaan bukanlah permainan satu arah. Ia adalah tarian dua jiwa, dua hati yang saling memilih, saling mengisi. Kau tak bisa menuntut kesetiaan jika kau sendiri tak memberi. Kau tak bisa mengharapkan seseorang bertahan di sisimu, jika kau tak pernah benar-benar ada untuknya. Kesetiaan adalah cermin. Apa yang kau berikan, akan kau lihat pantulannya, kadang lebih indah, kadang lebih dalam.

Jadi, jika kau bertanya padaku, apa artinya kesetiaan? Aku akan bilang, ia adalah anugerah sekaligus tanggung jawab. Ia adalah api kecil yang kau pelihara di dalam dada, yang tak pernah padam meski hujan deras mengguyur. Dan ketika kau memilih untuk memberi kesetiaan dengan tulus, tanpa syarat, maka percayalah, alam semesta sedang menyiapkan sesuatu yang lebih besar untukmu. Mungkin itu cinta yang abadi, mungkin itu kedamaian yang tak ternilai, atau mungkin itu adalah versi dirimu yang lebih utuh, lebih kuat, lebih indah.

Kau beri kesetiaan, dan aku, dengan segenap hati, akan memberikan lebih. Bukan karena aku harus, tapi karena itulah bentuk menghargai diri. Dan di ujung perjalanan, ketika kau menoleh ke belakang, kau akan tersenyum, bukan karena apa yang kau dapatkan, tapi karena apa yang telah kau berikan. Karena kesetiaan, pada akhirnya, adalah hadiah terindah yang kau berikan pada dirimu sendiri.

Postingan populer dari blog ini

Emas adalah perisai, tidak lebih.

Janji saya yang telah mencederai Ramadan

"Your English is so good" dan kekuatan daya tawar Indonesia.